Radar Cianjur »
Cipanas
»
Permintaan Meningkat, Puskeswan Awasi Peternakan
Permintaan Meningkat, Puskeswan Awasi Peternakan
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 01 Juni 2016 |
Cipanas
SIDAK:
Petugas Puskeswan saat melakukan sidak terhadap salah satu peternakan sapi
beberapa waktu lalu.
|
CIPANAS-
Pusat kesehatan Hewan (Puskeswan) Sarongge perketat pengawasan hewan ternak.
Menyusul mulai meningkatnya permintaan daging ayam, sapi dan lainnya.
Kepala
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Sarongge Herry Wibowo menjelaskan,
pemeriksaan hewan sebelumnya sudah direncanakan dan menjadi agenda Puskeswan
Sarongge yang meliputi beberapa kecamatan di wilayah Cianjur Utara seperti
Kecamatan Cipanas, Pacet, dan kecamatan lainnya.
"Kami
akan melakukan sidak ke sejumlah peternak kecil, sedangkan peternak besar kita
akan sidak bersama petugas Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten
Cianjur," jelasnya.
Dikatakannya,
tim-nya dalam waktu dekat akan menyisir peternak kecil seperti yang berada di
sepanjang jalur Hanjawar-Pacet.
"Kalau cuaca ekstrim biasanya hewan akan mudah terserang penyakit
diare dan nafsu makan berkurang. Makanya kalau terbukti hewan tengah sakit
dilarang dijual," katanya.
Menurutnya,
kalaupun ada beberapa peternak yang memaksakan menjual hewan ternak yang tengah
sakit, pihaknya tidak akan segan memberikan peringatan. Apalagi menjelang bulan
puasa, lebaran idul fitri, dan idul adha permintaan hewan ternak akan terus
meningkat sehingga pengawasan harus ditingkatkan.
"Kami
sarankan bagi warga yang mau memasak daging sapi, ayam, atau domba harus
memasak sampai matang, karena dikhawatirkan ada peternak yang menjual hewan
dalam kondisi sakit dan bakteri yang ditularkan. Kalau dimasak dengan matang
bisa mati bakterinya," ujarnya.
Ditambahkannya,
kalau mau memotong sapi atau domba harus dipotong dalam kondisi tenang dan
sudah beristirahat, tidak boleh asal-asalan karena ada tata cara pemotongan
hewan dan ada hak azasi hewan yang harus diperhitungkan.
“Hewan
yang dijual harus dalam kondisi halal, aman, utuh, dan sehat. Lantaran
mayoritas masyarakat kita memeluk agama Islam sehingga harus sesuai dengan
syariat Islam,” ungkapnya. (fhn)
Populer
-
SERVICE : Pengelola Bengkel Evo Racing, Cacang saat memodifikasi sepeda motor salah satu konsumen. Evo Racing Bagi pecinta sepeda mot...
-
CILAKU - Perumahan Pondok Indah Cianjur di Jalan Raya Cibeber, Kecamatan Cilaku, merupakan perumahan bersubsidi, yang strategis, dan d...
-
Ilustrasi PALEMBANG – Bidan cantik, Sabrina (23) selamat dari usaha perkosaan yang dilakukan tetangganya sendiri, Mustakim (30). Pasal...
-
SURAT Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa merupakan salah satu persyaratan yang mutlak bagi warga yang kurang mampu untuk menerima ber...
-
CIANJUR memiliki banyak keunikan, dalam hal hasil panen. Selain ada padi Pandanwangi yang memiliki aroma khas daun pandan, juga kopi ara...
-
FOTO: MAMAT MULYADI/ RADAR CIANJUR JARANG: Cecen (kiri) melayani pembeli yang datang meski pasokan belut sawah kian berkurang. AKI...
-
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz sosialisasikan 4 pilar kebangsaan terhadap ratusan kiai dan ustad CIANJUR -...
-
1. KH Opo Mustopa (Mama Kandang Sapi) Ulama dan tokoh berpengaruh dalam penyebaran agama islam di Jawa barat, khususnya Cianjur. 2. KH...

Tidak ada komentar: