Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Waspada, Aliran Sesat Masuk Cianjur
Waspada, Aliran Sesat Masuk Cianjur
Posted by Radar Cianjur on Jumat, 10 Juni 2016 |
Berita Utama
CIANJUR- Ibadah puasa warga di Kampung Pasirpeuteuy, Desa Karyamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor terusik oleh kemunculan aliran sesat di lingkungan sekitar mereka. Aliran itu bernama Pajajaran Panjalu Siliwangi yang dulu sempat bikin warga heboh dan kini bangkit kembali. Bagaimana tidak, ajarannya sendiri dinilai menyimpang. Salah satunya berisi tentang larangan bagi pengikutnya melaksanakan ibadah puasa, lantaran dianggap menyiksa diri. Bukan hanya itu saja, pengikutnya juga diperbolehkan melakukan hubungan suami istri dengan pasangan lain yang masih sesama pengikut ajaran tersebut.
Tak ingin pengaruhnya meluas, warga yang kepalang geram langsung mendatangi kelompok yang dipimpin Agus Sukarna itu seraya menyeret sang pimpinan ke Kantor Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Tuntutan warga mutlak, ingin mengusur Agus dan pengikutnya dari Cariu. Alhasil, setelah dimediasi, Agus dan rengrengan penganut Pajajaran Panjalu Siliwangi menyanggupi untuk angkat kaki dari Cariu.
Bukan tidak mungkin, Agus dan pengikutnya melakukan eksodus hingga ke Cianjur. Pasalnya, kawasan tersebut berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Tak ingin ajaran sesat itu menyebar ke Cianjur, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, Ahmad Yani mengaku, pihaknya akan segera mengintruksikan MUI Cikalongkulon untuk segera melakukan langkah antisipasi serta berkoordinasi dengan aparat setempat.
"Ini harus segera ditindaklanjuti. Ajaran sesat seperti itu tidak boleh sampai menyebar di Cianjur. MUI Cikalongkulon akan kami hubungi agar segera bertindak. Tentunya, kami dari MUI Kabupaten Cianjur juga terus memantau," kata Ahmad Yani kepada Radar Cianjur, kemarin.
Pihaknya juga turut mengajak seluruh elemen mulai dari aparat kepolisian, TNI, aparat kecamatan, desa, serta masyarakat luas untuk ikut proaktif mencegah ajaran sesat itu melakukan infiltrasi hingga ke Cianjur. Ia juga mengimbau agar masyarakat Cianjur jangan mudah terbujuk untuk bergabung dalam ajaran sesat tersebut.
"Kalau ajarannya sudah menyimpang seperti itu, sampai mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, tentunya perlu kerja sama dari berbagai pihak, bukan hanya MUI saja. Diharapkan masyarakat Cianjur lebih waspada. Kalau ada yang terlihat mencurigakan, lebih baik segera laporkan pada aparat setempat atau pihak berwajib," tutupnya mengimbau. (lan)
Populer
-
SERVICE : Pengelola Bengkel Evo Racing, Cacang saat memodifikasi sepeda motor salah satu konsumen. Evo Racing Bagi pecinta sepeda mot...
-
CILAKU - Perumahan Pondok Indah Cianjur di Jalan Raya Cibeber, Kecamatan Cilaku, merupakan perumahan bersubsidi, yang strategis, dan d...
-
Ilustrasi PALEMBANG – Bidan cantik, Sabrina (23) selamat dari usaha perkosaan yang dilakukan tetangganya sendiri, Mustakim (30). Pasal...
-
SURAT Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa merupakan salah satu persyaratan yang mutlak bagi warga yang kurang mampu untuk menerima ber...
-
CIANJUR memiliki banyak keunikan, dalam hal hasil panen. Selain ada padi Pandanwangi yang memiliki aroma khas daun pandan, juga kopi ara...
-
FOTO: MAMAT MULYADI/ RADAR CIANJUR JARANG: Cecen (kiri) melayani pembeli yang datang meski pasokan belut sawah kian berkurang. AKI...
-
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz sosialisasikan 4 pilar kebangsaan terhadap ratusan kiai dan ustad CIANJUR -...
-
1. KH Opo Mustopa (Mama Kandang Sapi) Ulama dan tokoh berpengaruh dalam penyebaran agama islam di Jawa barat, khususnya Cianjur. 2. KH...

Tidak ada komentar: